ASN Batal Pindah ke Nusantara, Ekonomi IKN Tak Sebanding Dengan Biaya Pengeluaran Berdampak Membebani Negara
![]() |
sumber foto: detik.com |
cakrawalamediajambi.com,- Pemerintah saat ini belum dapat memaskikan waktu yang tepat untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kelimmantan Timur.
Hal ini menyusun dari batal nya pemindahan ASN yng dijadwalkan mulai berjalan pada Januari 2025.
Batalnya pemindahan ASN pada awal tahun ini tertuang dalam surat yang ditandatangani Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini.
Dalam surat yang diteken pada 24 Januari 2025 ini disampaikan dua alasan pembatalan tersebut.
Pertama, Penataan Organisasi dan Tata Kerja sebagai Kementrian/Lembaga Kabinet Merah Putih masing dalam tahap konsolidasi internal pada masing-masing Kementrian /Lembaga.
Kedua gedung perkantoran dan unit hunian untuk ASN di IKN, sampai dengan akhir tahun 2024 masih dalam penyesuain terkait dengan berubahnya jumlah kementerian/Lembaga.
"Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami beritahukan bahwa renacana pemindahan ASN ke IKN sebagai mana surat Menteri PANRB tersebut di atas belum dapat dilaksanakan.
Mengenai waktu final sial pemindahan ASN ke IKN akan diberitahukan kemudian.
Manfaat Ekonomi dari IKN Tidak maksimal.
Ekonomi dan pakar kebijakan publik UPNVJ, Achmad Nur Hidayat, menyampaikan, sejak 2022 hingga 2024, pemerintah telah menghabiskan Rp75,8 triliun dari APBN untuk tahap pertama pembangunan IKN.
Kemudian, pada tahun ini Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk tahap kedua pembangunan IKN pada periode 2025-2029.
"Dengan jumlah yang begitu besar, apakah manfaat ekonomi yang dihasilkan akan sebanding dengan pengeluaran tersebut? Ataukah ini sekedar memenuhi ambisi politik tanpa pertimbangan matang terhadap kebutuhan rakyat dan kesejahteraan ekonomi nasional?,'' kata Achamad.
Ia menyebut, sejak awal proyek IKN menuai pro dan kontra. Pendukung Proyek ini berargumen pemindahan ibu kota akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengurangi beban Jakarta, serta mempercepat pembangunan di Kalimantan Timur.
Namun, Achmad menyampaikan, berbagai studi menunjukan bahwa dampak ekonomi dari proyek IKN tidak sebesar yang diharapkan. (Red: Ridho, Sumber: m.tribunnews.com)
Leave a Comment