BMKG Peringatkan Perubahan Pola Iklim, Cuaca Ekstrem Mengancam Berbagai Wilayah
![]() |
Sumber foto: infoBMKG |
cakrawalamediajambi.com,- Tahun ini, BMKG mengusung semangat "Closing the Early Warning Gap Together", yang berarti Menutup Kesenjangan Peringatan Dini Bersama. Tema ini menegaskan bahwa peringatan dini harus dapat diakses oleh semua orang, sehingga masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Mata rantai yang efektif sangat penting untuk meminimalkan dampak bencana dan menyelamatkan nyawa. Kolaborasi antara lembaga dan kesiapsiagaan masyrakat jadi kunci utama dalam menghadapi bencana hidrometereologi basah maupun kering.
"Mata rantai yang efektif sangat penting untuk meminimalkan dampak bencana dan menyelamatkan nyawa. Koordinasi yang baik antara lembaga sangat diperlukan. Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam penanggulangan bencana hidrometereologi basah dan kering", ujar Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
BMKG memprediksi puncak musim kemarau tahun ini terjadi pada Juni - Agustus 2025, sementara itu, awal musim kemarau di bebrapa daerah diprediksi sama seperti normalnya dan ada juga yang lebih lambat dari biasanya. Meskipun kemarau, potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi. BMKG mengajak masyrakat untuk selalu update tentang informasi cuaca agar bisa mengambil langkah pencegahan lebih dini.
BMKG selalu memastikan layanan informasi cuaca, iklim, dan deteksi gempa bumi, beroperasi 24 jam kepada masyarakat sebagai salah satu langkah pengurangan dampak resiko bencana alam.
Sejak awal tahun 17 Maret 2025 saja, BMKG ]telah mencatat 1.732 kejadian cuaca ekstrem di indonesia, fenomena ini meliputi puting beliung hingga hujan es. Cuaca ektrem ini berpotensi menimbulakan bencana hidrometereologi seperti banjir dan tanah longsor, yang terdapak pada sektor kehidupan.
Maka dari itu kita perlu beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Pengelolaan air, energi, dan pangan secara bijak menjadi kunci agar kita tetap bisa bertahan.
Dan ini menjadi pengingat penting bhawa perngatan dini bukan hanya sekedar informasi, tetapi panggilan untuk bertindak. Dengan meningkatkanya kejadian cuaca ekstrem dan perubahan pola iklim, kesadaran dan kesiapsiagaan kita semua sangat dibutuhkan. (Red: Ridho)
Leave a Comment