Wamen ESDM dan Gubernur Al Haris Resmikan Akatara Gas Processing Facility di Tanjab Barat
cakrawalamediajambi.com,- Gubernur JAMBI Al Haris mendampingi Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Yuliot Tanjung meresmikan Akatara Gas Processing Facility (AGPF) SKK Migas - KKKS Jadestone Energy (Lemang) PTE. LTD, di Tanjung Jabung Barat.
Setelah diresmikannya Akatara Gas Processing Facility, Al Haris berjanji akan terus mengawal proses ini sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Gubernur Al Haris menyampaikan bahwa di Provinsi Jambi ini memiliki banyak sumber daya alam. Namun, kita hanya kurang dalam pengelolaan sehingga tidak mendapatkan hasil apapun dari kekayaan alam sendiri.
"Kami tentu mengawal kebijakan yang diberikan pusat ke daerah dengan sebaik-baiknya, jangan sampai ada kendala apapun. Karena ini semua tujuannya bagaimana sumber daya alam kita tidak sia-sia," kata Al Haris.
"Cukup banyak gas kita di Jambi ini. Nah sekarang ini dikelola dengan baik dan insyaallah banyak lagi muncul yang lainnya," sambungnya.
Selain itu, Al Haris juga menyoroti terkait dengan sumur minyak yang sudah banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat Provinsi Jambi. "Kedua minyak pan Wamen, kami di Jambi punya 3.035 sumur aktif dan sudah dikelola dengan izin tambang rakyat. Ini tentu memberikan dampak positif untuk masyarakat," ungkapnya.
Tak hanya minyak dan gas, Al Haris juga minta Wamen ESDM untuk berkontribusi dalam penyelesaian PI 10% untuk daerah Provinsi Jambi di daerah blok PetroChina. "PI kita yang dalam proses, kami mohon ini wilayah Bupati Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi. Kami berharap dengan PAD Jambi kami hari ini kami punya APBD Rp4,6 trilliun. Semoga dalam tahun ini ada harapan kami PI terselesaikan pak," harap Al Haris.
Sementara itu, Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan Jambi menjadi penyangga ketahanan energi nasional.
"Jadi dengan adanya proyek Akatara yang menghasilkan gas, menghasilkan kondensat berarti ini juga akan meningkatkan ketersediaan energi di dalam negeri. Kami mengharapkan kegiatan investasi ini bisa berlanjut ke depan. Itu jangan kita sampai habis waktu tahun 2037 tidak ada kegiatan lagi. Tetapi dengan adanya kegiatan eksplorasi, kegiatan eksploitasi, kita dapat adanya peningkatan,” harapnya.
Ditegaskannya Jambi menjadi penyangga energi terkait banyaknya lapangan migas yang cukup produktif. Selain sumber energi, Ia menyinggung Jambi cukup mapan dalam ketahanan pangan.
“Sementara untuk ketahanan energi, kita bisa melihat di bawah itu ada gas, ada bahan bakar minyak dan juga di atasnya lagi ada pohon sawit yang menghasilkan minyak. Jambi sendiri adalah sebagai penyangga energi nasional," jelasnya.
“Kemudian kita juga dari sisi ketersediaan energi ini, bagaimana kita juga melakukan peningkatan nilai tambah di dalam negeri melalui hilirisasi. Itu juga merupakan bagian program utama dari pemerintah,” ujarnya. (red:ridho)
Leave a Comment